16 Agustus 2014

Coretan Renungan Pendidikan pada Ulang Tahun Negaraku Indonesia

Sahabat blogger...
Salam kemerdekaan Indonesia... MERDEKA...MERDEKA...MERDEKA....
Pada tanggal-tanggal ini di berbagai daerah dan juga sekolah banyak disibukkan dengan berbagai kegiatan dalam rangka menyambut datangnya tanggal 17 Agustus.
Tanggal 17 Agustus merupakan tanggal yang sangat bersejarah bagi sebuah negara "Indonesia". Di tengah hirup pikuk permasalahan yang ada di negara kita saat ini, mulai hasil pilpres 2014, menanggapi sambutan Bapak Presiden, permasalah isu SARA, permasalahan ISIS, perkelahian pelajar, pelecehan "seksual", maraknya sosial media yang kadang memberikan kontribusi negatif terhadap generasi muda kita, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang lain.
Ada hal penting yang harus tetap kita renungkan, pikirkan dan rencanakan untuk masa yang akan datang, yaitu dari sudut pandang kami yang hingga saat ini masih menjadi pendidik.
1. Sebagian potret pendidikan hingga saat ini (gambar dari sumber di bawah ini)
http://www.islampos.com/potret-buram-pendidikan-indonesia-41139/bocah-seberangi-sungai2/ 
http://gea.itb.ac.id/2013/05/03/potret-pendidikan-di-negeri-yang-katanya-sudah-merdeka/
http://wahyuewulandarie.blogspot.com/2013/03/memburuknya-wajah-pendidikan-di.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/13/-potret-pendidikan-banten-dulu-kelas-ini-malah-seperti-kandang-kerbau-618943.html
http://kafilahtauhid.wordpress.com/2014/05/30/potret-buram-pendidikan-anak-modern/
http://mimanusaci.wordpress.com/2012/05/27/salah-satu-sisi-potret-pendidikan-di-indonesia-ditengah-canangan-pendidikan-karakter-bangsa/

bocah seberangi sungai2 300x200 bocah seberangi sungai2 Untitled-5  13869079591615263810  

Atau sebagian potret pendidikan yang lain hingga saat ini (gambar dari sumber di bawah ini)
http://www.boalemokab.go.id/id/berita-220-bupati--wabup-sambut-jawara-lpi-2014.html
http://williambudiman.com/2014/05/13/berkaca-dari-finlandia-penghasil-sistem-pendidikan-terbaik-dunia/

 Quote SB - indikasi kesuksesan pendidikan
Atau sekolah-sekolah dan daerah lain dengan perhatian fasilitas pendidikan yang memadai.

Merupakan sebagian kecil dari potret pendidikan hingga tahun 2014 ini.

2. Apa yang harus kita upayakan dan lakukan?
Sebagai pendidik, kita mempunyai upaya besar untuk semaksimal mungkin menjadikan generasi kita menjadi generasi yang capable dan competitive. Usaha  besar itu akan membuahkan hasil apabila semua sistem pendukungnya solid dan mempunyai visi yang sama. Diantara komponen pendukungnya, menurut penulis adalah:
a. Orang tua; merupakan pendukung utama. Karena pada hakikatnya yang bertanggungjawab mendidik adalah orang tua, terutama ibu. Kualitas anak terutama dari sisi karakter banyak ditentukan oleh bagaimana orang tua mendidiknya.
b. Sekolah; merupakan lingkungan penyedia layanan pendidikan baik sekolah pemerintah maupun swasta. sekolah menjadi tangan pemerintah adalah melaksanakan misi pendidikan, karena sekolah sebagai pelaksana kurikulum pusat yang ditetapkan. Tiap sekolah juga memiliki visi dan misi demi mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan ciri khas setiap sekolah.
c. Pemerintah; sebagai penentu arah pendidikan nasional, yang bertanggung jawab dalam menentukan tujuan pendidikan nasional, menentukan kurikulum, dan mendukung implementasinya di sekolah, menentukan bentuk evaluasinya, serta mensupport penyediaan layanan pendidikan secara nasional atau daerah.
d. Masyarakat; sebagai lingkungan pendidikan yang sering tidak menyadari fungsi keberadaannya bagi kepentingan pendidikan. Masyarakat perlu menyadari arti pentingnya bagi keberhasilan pendidikan.

Mudah-mudahan dengan sinergi semua komponen pendidikan tersebut, Indonesia sebagai negara dengan luas dan keberagaman wilayahnya akan menjadi bangsa yang terdidik dan mampu bersaing secara nasional di tingkat global.

Agar upaya itu dapat terarah dan berhasil, tentunya bukan hal yang sederhana dengan tingkat kompleksitas permasalahan yang ada. Hal sederhana yang mungkin dapat kita lakukan, menurut keterbatasan penulis  adalah...
1. Sebagai Pelajar; Ayo menjadi pelajar yang tangguh untuk belajar. karena kita belajar sekarang ini dengan segala kesulitannya, masih lebih layak daripada masa-masa para pejuang untuk dapat bersekolah dengan layak.
2. Sebagai Pendidik; Ayo menjadi Guru yang Mendidik. Guru yang tidak sekedar mengajar tapi mempunyai semangat untuk mendidik dan membelajarkan generasi agar siap dengan tangguh bersaing pada jamannya. Pendidik yang tidak merasa selalu yang paling benar dan sanggup untuk menjadi pendidik yang berbudaya Indonesia. Mengingat pendidik sekarang hanya meneruskan pejuang pendidikan masa lalu yang telah berjuang mendidik dan berjuang demi kemerdekaan.
3. Sebagai Pengawas; Ayo menjadi pengawas yang sanggup bersinergi positif dengan pendidik dan sekolah dalam mendukung tercapainya semangat mendidik berkemajuan dan berbudaya Indonesia. Pengawas yang dengan tepat melaksanakan tupoksinya dengan menghargai karakter dan ciri khas sekolah masing-masing.
4. Pemerintah; Menjadi motor semangat yang membakar bagi para pendidik untuk memberikan kontribusi bagi peserta didik dalam menyongsong masa depannya.
5. Orang tua; Ayo menjadi orang tua yang mendidik dengan memberikan pendidikan kepada anak secara proporsional dan bertanggungjawab. Anak hidup untuk masa yang akan datang, bukan hidup untuk menjalankan keinginan orang tua yang tidak tercapai.
6. Sebagai apapun profesi kita; Ayo bersemangat untuk menjalankan profesi kita masing-masing dengan bertanggung jawab, mengingat kita menjadi bagian dari masyarakat yang mempunyai peran sebagai lingkungan pendidikan juga. So, kita tidak akan saling menyalahkan ketika ada permasalahan pendidikan di sekitar kita, karena kita mempunyai tanggung jawab yang sama hanya dengan cara dan tempat yang berbeda.

Demikian coretan penulis, jika ada kata yang tidak senonoh dan tidak berkenan, penulis memohon maaf kepada semua pembaca yang budiman.
Bravo pendidikan yang berbudaya dan kompetitif .....
Bravo negaraku Indonesia....
Semangatlah semua......
Move on to be great.......
MERDEKA ...MERDEKA....MERDEKA...!

24 Februari 2014

Tetap Menjadi Guru yang Mendidik dan Bebudaya

Salam buat semua pembaca yang budiman!

Sebuah pepatah mengatakan bahwa "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" adalah pepatah lama yang sering diperdengarkan oleh guru bahkan masyarakat pada umumnya. Tulisan singkat tersebut mampu menjadi inspirasi bagi guru agar dalam kesehariannya memperlihatkan perilaku yang patut ditiru oleh siswanya. Oleh karenanya, memang menjalankan profesi keguruan berbeda dengan profesi-profesi lainnya. Dalam menjalankan profesi keguruan, seorang guru hendaknya telah dibekali dengan segudang ilmu didaktik metodik pembelajaran. Bekal tersebut bukan hanya untuk kepentingan proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas, namun lebih dari itu adalah untuk kepentingan mendidik anak bangsa. Tugas ini memang bukanlah tugas yang ringan, karena tantangan yang akan dihadapi anak-anak sekarang jauh lebih berat dibandingkan keadaan yang ada saat ini. Hal ini memerlukan guru yang mampu mendidik profesional untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi masa depannya yang lebih kompetitif di era global. Guru tidak lagi dengan paradigma membelajarkan anak-anak seperti guru dulu diajar oleh gurunya waktu itu, akan tetapi menjadi guru inspiratif dan guru masa depan yang membelajarkan kepada anak-anak tentang how to learn, how to do, how to life together and how to face the world. Sehingga anak tidak hanya dibekali pengetahuan semata. Hal ini akan menjadi pilar pembelajaran kekinian yang berbasis akhlak sipiritual dan sosial, pengetahuan dan psikomotor, sehingga anak-anak dapat menjadi generasi yang cerdas spiritual, cerdas sosial emosional, cerdas intelektual, dan cerdas fisiknya.

So...untuk mencapai itu semua, tentunya juga diperlukan guru yang pendidik, yaitu guru visioner yang cerdas spiritual, cerdas sosial emosional, cerdas intelektual, dan cerdas fisiknya. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa memampukan dan menguatkan kita-para pendidik agar menjadi guru yang menjadi tangan Tuhan dalam mendidik generasi yang akan datang. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin...

Wassalam
Yuuk menjadi Guru yang mendidik dan inspiratif

Program PKP berbasis Zonasi

Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi Dalam beberapa bulan terakhir, banyak guru dari SD dan SMP yg mengikuti Peningkatan K...