28 September 2010

Fase Perkembangan Anak Usia Sekolah

Saya tertarik dg sebuah tulisan dalam karya tulis Dian Setyowati  menurut Syamsu Yusuf  2008) dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja menuliskan tentang karakteristik fase perkembangan usia sekolah dibagi menjadi:
a.    Perkembangan intelektual
     Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksikan rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis, dan berhitung). Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan baru, yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka atau bilangan. Pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah yang sederhana.

b.    Perkembangan bahasa
     Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan  orang lain. Dengan bahasa, semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama. Usia sekolah merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaraan kata. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu sebagai berikut:
1)        Proses jadi matang, organ-organ suara pada anak sudah berfungsi dengan baik untuk berkata-kata.
2)        Proses belajar, bahwa anak yang telah matang untuk berbicara kemudian mempelajari bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/kata-kata yang didengarnya.

c.    Perkembangan sosial
     Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Perkembangan sosial pada anak usia sekolah ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga, mereka mulai membentuk ikatan dengan teman sebaya.

d.    Perkembangan emosi
     Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Mereka mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak malaui peniruan dan latihan (kebiasaan). Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu.

e.    Perkembangan moral
     Anak mulai mengenal konsep moral dari lingkungan keluarga. Usaha menanamkan konsep moral sejak usia dini merupakan hal yang seharusnya, karena informasi yang diterima anak mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di kemudian hari.

f.      Perkembangan motorik
     Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakan sudah sesuai dengan kebutuhan atau minat. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.

Terima kasih Mbak Dian Setyowati. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat!

23 September 2010

Motivasi Diri

Salam Pembaca yang Budiman,
Saya menyadari bahwa ternyata sebelum kita mempunyai motivasi internal atau dari dalam diri kita sendiri, kita belum bisa merasakan keindahan perjuangan (belajar dan bekerja). Belajar dan bekerja itu indah apabila kita dapat menikmatinya. Kita dapat menikmatinya, apabila kita dapat menumbuhkan rasa syukur terdalam terhadap pemberian Tuhan dan telah mempunyai motivasi internal.
  • Tuhan telah memberikan tak terhingga nikmat kepada kita, mulai kita bangun tidur, mata dapat membuka/menutup, telinga dapat mendengar, lidah dapat mengecap rasa, kulit dapat merasakan, hidung dapat mencium dan menghirup napas, jantung tetap berdetak, darah tetap mengalir, otak terus bekerja, dan seterusnya, hingga kita beraktivitas (belajar-bekerja), hingga kita tidur lagi, selama kita tidur, dan bahkan tidur itu sendiri, dan sebagainya yang tidak mungkin dapat kita sebut satu persatu. Semua itu bagian dari nikmat dari Tuhan untuk kita.
  • Setelah kita sadari itu, kita berusaha mewujudkan rasa syukur itu dalam perilaku kehidupan dengan berusaha untuk berbuat lebih baik. Ada ungkapan bahwa kita bukan orang ideal, tapi kita dapat berusaha mewujudkan diri kita menjadi lebih baik. Seperti halnya orang di sekitar kita, kita beranggapan bahwa kita tidak bisa menuntut orang lain ideal/sempurna seperti yang kita harapkan, tetapi kita selalu dapat sinergi bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik secara bersama.
  • Motivasi dapat dibangkitkan apabila kita telah memiliki goal/tujuan yang jelas. Setelah tujuan jelas, kita gambarkan apa yang kita rasakan apabila tujuan itu telah tercapai atau konsekuensi apabila tujuan tidak tercapai. Setelah gambaran itu jelas, kita rancang rencana dan usaha keras agar tujuan itu dapat tercapai dengan semangat dan harapan tetap di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu tidak berusaha untuk mengubahnya.
  • Apapun hasil dari semua perjuangan dan usaha keras, kita kembalikan kepada Tuhan bahwa itu hasil terbaik yang diberikan Tuhan untuk kita. Kita tetap semangat untuk berusaha menjadi lebih baik lagi.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk saya sendiri dan bagi pembaca yang berkenan.
Di samping juga ada beberapa file berkaitan motivasi, yang saya dapatkan dari beberapa nara sumber. Semoga semua sumber berkenan, dan menjadi ilmu yang manfaat untuk kita.
Terima kasih dan Mohon Maaf.

Wassalam

Program PKP berbasis Zonasi

Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi Dalam beberapa bulan terakhir, banyak guru dari SD dan SMP yg mengikuti Peningkatan K...