22 Oktober 2009

Pertanian Organik dari Lawang Malang

Jawa Pos Radar Malang edisi Kamis, 22 Oktober 2009 menuliskan tentang Suroto, Penggerak Komunitas Petani Organik di Lawang, Awalnya Dianggap gila, Kini Jadi Jujugan Peneliti. Karena saya tertarik dengan topik itu, maka saya coba berbagi dengan pembaca dalam bentuk ringkasan.

Adalah Pak Suroto, Pak Sutarji, Pak Buang, Pak Supi'i, dan Pak Mistono, yang menjadi pioner pertanian organik di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang. Bermula dari mahalnya harga pupuk kimia, beliau mengembangkan pertanian organik di desanya. Contoh pola organik yang beliau terapkan antara lain:

Pestisida Alami dari Dedaunan.
1. Anti hama walang sangit : digunakan segenggam daun sirsat, 1 ons rimpang dringu, dan 8 siung bawang putih. Bahan-bahan tersebut dicampur dan diaduk, lalu dicampur dengan 15 liter air dan selanjutnya disimpan selama 15 hari. Empat liter hasil fermentasi bahan tersebut dapat digunakan untuk 1 hektar lahan.
2. Anti hama sundep atau pengerat batang : digunakan bahan yang sama dengan anti walang sangit ditambahkan dengan 1 ons tembakau. Proses pembuatan sama dengan pestisida anti hama walang sangit.
3. Anti hama tikus : digunakan gadung. Ada gadung racun untuk mematikan dan gadung KB (Keluarga Berencana) untuk membuat tikus mandul. Sayangnya proses pembuatannya tidak ditulis nih...

Karena kesuksesannya, komunitas petani organik ini sering menjadi jujugan penelitian dari dalam dan luar negeri. Diantaranya India, Jerman, dan Jepang.

Tertarik dengan pertanian organik versi Pak Suroto dkk, main yuk ke Desa Sumberngepoh Lawang...

Salam Satu Jiwa

2 komentar:

Program PKP berbasis Zonasi

Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi Dalam beberapa bulan terakhir, banyak guru dari SD dan SMP yg mengikuti Peningkatan K...